Soul mate. Belahan jiwa.
Banyak yang menganggap belahan jiwa itu ya pasangan hidup. Berjodoh. Yes it is, but for me, jodoh is not always in a romantic way.
Dalam hidup kita, ada beberapa orang yang akan kita temui dan dengan mudahnya ngerasa ‘klik’ begitu aja. Orang-orang yang bersamanya kita bisa nyaman banget, cocok, beda tapi bisa saling memahami. Dan mereka itu bukan berarti significant other. Ya bisa jadi teman, saudara kandung, sepupu, atau siapapun. Anyone you’ve ever been interested with.
Seperti ketika 20 cewek dengan latar belakang yang berbeda, tinggal di kota yang enggak sama juga, exactly no idea banget deh bisa akhirnya sampe dipersatukan lewat sebuah buku kumcer bertajuk Sole Mate.
Setelah bersama-sama menulis novel Trave(love)ing, gue dan Grahita yang biasa gue sapa Gelaph memutuskan untuk kembali berkolaborasi. Awalnya, kami mau membuat novel duet. Tapi sesuatu malah membawa kami membuat kumcer. Yep, it was a serendipity. Menginginkan sesuatu tapi end up-nya mendapatkan sesuatu lain tanpa terduga, dan malah kayaknya lebih suitable deh :3
Kejadiannya benar-benar enggak sengaja. Di sebuah mall, kaki kami tergerak memasuki toko sepatu yang dengan genitnya menggoda kami melalui tawaran diskon besar. Saat sedang memilih-milih sepatu itulah ide Sole Mate tercetus. Lengkapnya bisa dibaca di blog saputraroy.com yang pernah mewawancarai kami perihal awal mulanya Sole Mate digagas.

Mengumpulkan kisah-kisah yang menggunakan sepatu sebagai analogi sepertinya seru. Itulah mengapa diputuskan membuat kumcer yang didukung juga dengan lagi maraknya buku keroyokan. Lalu lewat blog kami berdua working-paper.com dibuatlah sayembara (ceileh) buat para cewek yang hobi nulis dan suka sepatu untuk ikutan.
Lalu SIMSALABIM! Datanglah wanita-wanita ini ke hidup gue. Apa itu namanya kalau bukan jodoh? Yang jelas, Tuhan punya maksud mempertemukan kami, yaitu agar kami bisa menuliskan rangkaian cerita yang terajut dalam benang merah sepatu.
Selain gue dan Gelaph, wanita-wanita hebat ini antara lain….
- Okke Sepatu Merah
- Connie Wong
- Stephany Josephine
- Yessy Muchtar
- Kiki Raihan
- Anggi Zoraya
- Ponti Karamina
- Ch Amalia Achmad
- Ch Evaliana
- Riesna Kurniati
- Cynthia Febrina
- Diar Trihastuti
- Lia Khairunnisa
- Annisa Fitrianda Putri
- Nadya A Moeda
- Fani Novaria
- Tia Setiawati, sebagai penulis puisi
- Fatima Alkaff, sebagai ilustrator
Niatnya, kami ingin Sole Mate beda konsepnya dari kumcer lain. Makanya selain cerpen, ada sejarah sepatu yang bisa menambah informasi pembacanya, puisi indah buatan Tia, dan ilustrasi dibubuhi quote manis khas Fatima Alkaff.
Mengenai judulnya sendiri, Sole Mate adalah salah satu dari 2 cerpen yang gue buat untuk buku ini. Jadi tuh, sebelum bobok cantik gitu tiba-tiba gue kepikiran nama Sole Mate. Pikir gue saat itu, lucu juga ya kayak plesetan soulmate. Judul cerpen sudah dapat, lalu gue segera memutar otak untuk menemukan cerita yang pas dengan judul itu. Intinya sih mau menganalogikan kalo pentingnya sol pada sepatu kita. Apa gunanya sepatu tanpa sol? Enggak bisa dipakai. Apa gunanya gue tanpa…eaaaaa.
Ketika akhirnya nama Sole Mate dipilih untuk judul buku, yang pertama kali mengusulkan ya si Roy Saputra. Maklum, gue sama Gelaph masih belum bisa move on dari Roy dan Dendi sehingga masalah apapun pasti minta advice mereka :p
Proses penerbitan Sole Mate, ibarat kulit sih kasar. Enggak mulus banget. Dari naskah dimasukkan ke penerbit Gradien Mediatama bulan Oktober 2012, baru 12 Juni 2013 resmi rilis. Hambatannya sih Alhamdulillah bukan dari plot cerita, tapi mulai dari penambahan gambar ilustrasi yang semula hanya 5 menjadi 20 dan pemilihan cover yang cukup lama.
Hasilnya? PUAS banget. Lucuk banget kan cover-nya….cewek banget lagi :3
And one good thing leads to another better things. Perjodohan gue enggak berhenti sampai di para wanita kece ini. Lewat Connie Wong yang punya teman penyiar radio, Ade Aditya, gue dan Gelaph diundang ke studio Amirah 100.2 FM untuk bincang-bincang seputar Sole Mate! Huwow! My first experience ‘mengudara’. Kesan gue campur aduk, mulai gugup, grogi, tegang, tapi seneng. Ini dia nih proses siarannya klik di sini 😀

Dan tanggal 28 Juni kemarin, Launching Sole Mate resmi diadakan di BirdCage Resto JakSel. Nah ini dia foto-foto kece yang berhasil dibidik si ganteng Panji.








Terima kasih Tuhan atas Sole Mate.
Terima kasih Gelaph dan the Girls yang membantu terwujudnya Sole Mate.
Terima kasih penerbit Gradien atas terbitnya Sole Mate.
Terima kasih teman-teman yang sudah datang ke acara launching.
Terima kasih untuk pihak BirdCage dan Wondershoe atas kerja samanya.
Terima kasih para pembaca yang sudah merelakan pundi rupiahnya untuk mendapatkan Sole Mate. Jangan lupa bikin reviewnya ya, ada hadiah menanti dari kami 😀
Sudahkah Sole Mate menghiasi rak sepatu buku kamu?