Pernah nggak, ngalamin masa dicemburuin Bokap karena waktu lo habis buat cowok lo?
Well, been there done that.
In love sama cowok itu emang menyita waktu dan perhatian banget, sampe-sampe gue lupa ada cowok di hidup gue yang enggak kalah pentingnya. Bokap.
Gue emang deket banget sih sama Bokap, meski usia gue udah 20-an (28 juga 20-an kan :p), tapi kalo di rumah kayak anak umur 8 tahun. Gue masih suka bercanda anak kecil sama dia, gue seneng banget main tindih ke dia, atau bobo di pahanya lalu dia elus-elus kepala gue. Kebiasaan yang masih dan gue harap akan terus berlangsung. AMIIIIN.
Sejak kuliah gue meninggalkan rumah sampai kemudian melanjutkan kerja di Jakarta. Jadinya, sudah sepuluh tahun gue hanya pulang semingu sekali atau paling maksimal ya sekali sebulan. Enggak boleh lebih dari itu atau Bokap gue akan ngambek. Iya, doi tukang ngambek. Anaknya kudu sering-sering telepon nanyain keadaannya, atau doi akan ngediemin gue berhari-hari.
Mengetahui sifat Bokap yang sedikit posesif sama gue, membuat gue enggak pernah cerita sama sekali masalah-masalah seputar cinta gue ke beliau. Tapi Bokap bisa rasain anaknya yang lagi sedih diem-diem. Bentuk support dia buat gue dengan cara elus-elus kepala gue, dan itu berhasil menenangkan gue.
Gue menyesal, ya, sangat menyesal pernah menomorduakan Bokap. Ketika itu, gue sedang dekat dengan cowok tentunya.
Enggak cuma waktu yang banyak gue habiskan sama cowok, sampe akhirnya gue jarang pulang. Materipun lebih banyak gue habiskan untuk si cowok. Kalau gue traveling, si cowok dapet oleh-oleh paling banyak melebihi Bokap!
Gebleg!
Bokap gue enggak pernah protes, dia diem aja. Adalah Nyokap, yang waktu itu nyadarin gue kalau gue udah berkurang perhatian ke keluarga. Cenderung lebih perhatian ke keluarga si cowok bahkan. Nyokap sampe bilang, jangan sampe kamu menyesal dan semuanya terlambat.
Lalu tibalah waktu di mana gue dicampakkan oleh si cowok. Gue terpukul, dan kemana lagi gue berlari kalau bukan kembali ke keluarga.
Bokap gue, orang yang tidak pernah menyinggung masalah percintaan gue itu, sampai ikut bersuara, “dengerin Papah ya Ndok, laki-laki itu enggak baik, kamu jauhi dan lupakan dia ya.”
Ah, gue merasa tertampar. “Papaaaaaah…”
“Go home frequently, cause someday someone will steal you from me and build you a new home.”
I smile listening to his words. I know one thing, I may not a man’s special woman yet, but I will always be a Daddy’s little girl. And it makes me special.
🙂
Sejak saat itu, Bokap kembali menjadi prioritas gue. Gue harus bersyukur punya Ortu yang masih lengkap yang harus gue curahkan segenap waktu dan perhatian gue kepada mereka. Betapa pelajaran hidup itu berharga ya…
So, khususnya para cewek, jangan sampe kepedulian kamu ke pacar melebihi kepedulian ke Bokap ya. Harus imbang, ingat selalu sama dua cowok penting dalam hidup kita. Cowok bisa nyakitin hati kita, tapi Bokap enggak akan pernah lukain perasaan anaknya.
Don’t spend most of your time for your beloved man, your Daddy deserves more. Be there always for him before too late or you may regret it. Ever.
Nah, compare ke cowok spesial dalam hidupmu, seberapa dekat kamu dengan Ayahmu? Do you know his size or favorite things as well as your man? Let’s start listing it. Contoh dari gue tapi ini dulu ya 😉
Daddy Vs Him.
Shoe size: 41 Vs 42
Clothes size: L Vs L
Things:
- Demen masakan yang kecut Vs Nasgor mania
- Coffe lover Vs Coffee hater
- Ex smoker Vs Heavy smoker
- Sama-sama ngambekan 😀