Arti Mimpi

Kamu percaya tafsir di balik mimpi nggak?

Well, gue sih (tadinya) enggak begitu percaya. Ya karena selama ini gue sudah mengalami jutaan kali mimpi dan tak lebih dari bunga tidur saja.

Tapi tidak menutup kemungkinan, mungkin mimpi kita baru terealisasi sekian tahun kemudian.

Bisa saja, enggak ada yang kebetulan di dunia ini. Tuhan pasti punya maksud termasuk dalam menjatuhkan mimpi ke dalam tidur hambanya.

Contoh nyata ya mimpi basah. Aeeeh 😀

Masalahnya, kebanyakan setelah terbangun dari tidur kita seringnya enggak bisa mengingat mimpi yang baru saja terjadi. Paling ingat bentar, terus dibawa mandi juga lupa.

Atau ingat sih, tapi kok mimpinya random banget. Misal kejadian yang habis menghantui kita di siang hari. Itu sih jelas no meaning lah.

Intinya, gue sih enggak mau ambil pusing mimpi yang gue alamin pas tidur. Sampai….

***

4 Januari 2013

Tak ada yang aneh di hari itu kecuali gue yang terbangun lebih cepat. Dan teringat, mimpi yang gue alami di sepertiga malam itu. Mimpi yang menyenangkan. Gue bersama seorang pria (Shit! Kok ya dari masa lalu sik) berjalan di sebuah taman. Gue masih dapat mengingat dengan jelas, pria itu mengusap punggungku. Saat terbangun gue bahkan masih bisa merasakan hangat sentuhannya.

Tapi gue sadar, mungkin gue hanya kangen.

5 Januari 2013

“Akhirnya kita bisa liburan bareng juga ya, enggak nanggung-nanggung lagi. Ke Eropa. Belanda, Paris…ah, senangnya.” ucap gue pada pria di hadapan gue itu.

Pria itu tersenyum, his signature smile yang sangat gue kenal itu merasuki jiwa gue.

Dia menarik nafas panjang sebelum menanggapi, “Tapi aku enggak bisa ikut kamu ke Paris ya. Kamu enggak apa-apa kan sendirian?”

Kecewa lah gue, bagaimana bisa dia enggak ikut melanjutkan perjalanan? Kami mau ke kota paling romantis di dunia dan dia malah memilih langsung pulang dari Belanda.

Seingat gue ketika akhirnya terbangun di Sabtu pagi itu, dia melepaskan genggamannya pada tangan gue dan gue pun meninggalkannya sambil berbisik, “Tunggu aku.”

Gue pernah ke Eropa Oktober 2012 dan kembali memimpikannya di awal 2013. Betapa traveling tersebut berkesan sampai terbawa mimpi. Tapi kenapa ada pria yang sama dengan mimpi semalam?

6 Januari 2013

Mimpi gue berlanjut.

Bahkan masih bisa gue ingat tiap detilnya saat terbangun. Sama seperti dua mimpi sebelumnya.

Di episode ke-3 ini, gue dan si pria berada dalam sebuah bus yang melaju ke suatu tempat. Di tiap sisi bus berjejer 2 bangku yang terpisahkan oleh lorong. Gue duduk di sebelah sisi kanan, seorang penumpang di sebelah gue tampak asik memperhatikan pemandangan dari dalam jendela. Sedangkan si pria di sisi kiri, tempat duduk sebelahnya juga terisi penumpang.

Kami terlibat percakapan, saling tertawa. Lalu tak lama, penumpang di sebelahnya turun ketika bus singgah di salah satu halte. Pria itu menggeser posisi duduknya, dan menarik gue pindah ke bangku kosong di sebelahnya. Gue nurut.

Kini kami duduk bersebelahan, melanjutkan pembicaraan di dalam bus yang siap menuju pemberhentian berikutnya.

Mimpi tersebut bikin minggu pagi menyenangkan, tiga kali berturut-turut dengan orang yang sama di tempat yang berbeda. Mimpi-mimpi yang seolah indah bagi gue.

Seolah indah?

Iya.

Karena yang tampaknya seperti menyenangkan, belum tentu artinya bagus.

Setelah tiga kali mimpi itu, gue mulai kepikiran apa maksud dari mimpinya. Gue mulai yakin, ini semua petunjuk. Tinggal baik atau buruk saja.

Selang seminggu, tepatnya sabtu subuh kemarin, 12 Januari 2013, gue kembali didatangi mimpi serupa. Orang yang sama muncul di mimpi, namun di tempat berbeda.

Kami seperti sedang berada di suatu gunung. Ada beberapa orang dalam rombongan yang sedang menanjak sisi lereng tersebut. Dia jalan di depanku, bahkan tak sedikitpun membantu gue menanjak. Gue kecewa karena ia tak memedulikan gue yang berjalan susah payah di belakangnya. Dengan gemas gue memanggil namanya.

Ia menengok sambil terkejut. Ia lalu menjulurkan tangannya untuk meraih gue. Gue menggenggam lengannya dan langsung menghambur ke pelukannya. “Kok enggak nolong aku sih?”

“Maaf ya.” ucapnya singkat, sambil mencium kening gue dan…mengecup gue sekilas. Ada perasaan bahagia setelahnya.

Dan gue terbangun, dengan kening agak berkeringat. Apakah efek forehead kiss tadi di mimpi? :p

Ah gue ingin balik tidur saja rasanya dan kembali bermimpi. Karena ketika terbangun, gue harus menghadapi kenyataan bahwa kehadiran pria itu di sisi gue tidak (lagi) nyata.

Jadi, total mimpi bersambung gue sudah sampai jilid 4.

Gue mulai mengkhawatirkan maksud di balik mimpi itu. Entah mengapa, sepertinya sesuatu yang kurang menyenangkan aja.

Benar dong.

Keesokan harinya setelah mimpi terakhir itu, gue bertemu seorang teman yang cukup mengerti tafsir mimpi. Dia mencoba untuk membuka tabir di balik ke-4 mimpi gue. Ini dia artinya.

1. Jalan-jalan berdua di taman

Apa yang gue lihat di mimpi  itu adalah cerminan masa lalu kami berdua yang pernah bahagia berdua. Perlu di-bold, MASA LALU.

2. Terpisah di Eropa

Ketika gue akan melanjutkan perjalanan ke Paris, pria itu tidak ikut. Artinya, dia menyerah untuk melanjutkan hubungan dengan gue. Kanapa lokasinya di Belanda? Sepertinya gue sangat terkesan dengan negara tersebut, dan ketika Oktober lalu ke sana sempat memikirkan si pria.

AH MASAAAA??? GAK DEH KAYAKNYA.

3. Pindah ke bangku di sebelahnya di dalam bus

Gue yang pindah ke sebelahnya. Artinya, guelah yang selalu mengikuti kemauannya. Mengalah. Jika masih ingin bersama dia, ya gue yang menyesuaikan dengan segala sifatnya. Bukan dia yang mencoba memahami gue.

DAMN! EMANG IYE! EMANG BENER!

4. Mendaki gunung

Menurut teman gue itu, mimpi di gunung adalah salah satu mimpi kasta tinggi. Tingkatannya udah tinggi, dalam arti gue sudah di tahap dewasa. Kalo diaplikasikan ke mimpi gue itu ya hubungan kami sedang ‘mendaki’ ke arah lebih tinggi. Bagus dong?

Enggak tuh, karena di mimpi itu dia meninggalkan gue.

Tapi kan dia minta maaf, nyium juga. :/

Mimpi cium kening ternyata melambangkan perpisahan sodara-sodara. Jadi si pria mencium gue itu kayak mau pisah baik-baik. Huffff.

Itulah kurleb tafsir mimpi bersambung gue. Sampai tulisan ini di-post, belum ada lanjutan mimpi ke-5.

Haruskah gue percaya arti mimpi gue itu? Mungkin enggak ya jadi kenyataan?

Iya, gue takut kalau benar gue sama dia harus bermusuhan lagi. Tapi jika itu benar adanya, berarti itu sesuai dengan yang digariskan Tuhan.

Pokoknya jangan sampai tafsir mimpi yang kurang baik menghantui kehidupan nyata dan bikin stres. JANGAN.

Tapi jujur, ya gue kepikiran.

Dan entahlah, yang terlintas dalam pikiran gue adalah menceritakan mimpi gue itu kepada si pria.

Dia diam.

Kan, padahal gue kepo sama yang ada di pikirannya.

Dan ternyata mimpi gue itu menjadi nyata. Kami bertengkar hari ini. Akhirnya si pria mengungkapkan juga pendapatnya soal mimpi gue.

“Kamu sendiri yang membuat mimpi itu jadi kenyataan.”

Mungkin dia benar. Jangan terlalu banyak mengkhawatirkan yang kurang perlu. Dan apa yang kita takuti akan terjadi, malah jadi kenyataan.

Entahlah…

6 thoughts on “Arti Mimpi

  1. terkadang emang ada hal-hal yang lebih baik disimpan sendiri ya sepertinya.
    btw, ini pria yang habis putus, terus setelah beberapa waktu akhirnya bisa berteman lagi? XD

    Like

  2. Semacam dejavu di dalam mimpi seperti itu juga pernah aku rasain.. Syukurlah aku bs m’baca pengalaman yg sama spt aku 🙂 wkt saya duduk d kelas 6sd, aku memimpikan cowo yg asing buat aku, bermata sayu,agak kecokelatan… 4kali saya mimpiin dia dg cloe nya :
    -Ia m’buatku yg cupu mjd cantik,mjd layak dicintai
    -Ia bantu aku m’hafal jalan yg masih asing buatku
    -Ia tinggalkanku sejenak ketika ada cewe brnama Pri**il, dg ending dia pilih aku.. N setelahnya, ia tak pernah tinggalkan aku lagi
    -Ia slalu muncul ketika aku tersesat, lalu antarkanku pulang
    -Dan terakhir, d mimpi ini aku bertanya pada dia “sebenarnya kamu siapa?! Terusterusan muncul di mimpiku” dia menjawab, “namaku…. namaku a… aaa”
    Ia gak prnh muncul d mimpiku lagi, sampe aku udah besar, baru saja ketrima d SMA di luar kota, yg aku belum hafal kota itu… D sana, aku di mintain kenalan sm cowok, pertama ketemu aku seriiing bgt bilang, “kayaknya ak pernah ketemu kamu deh”.. Respon dia justru bingung.. Lama terjawab pertanyaanku itu setelah aku pdkt n jadian sama cowok itu, aku benarbenar mengenal cowok ini setelah 1per 1 cloe d mimpiku terjadi di dunia nyata.. Dan persis spt di mimpi.. Mimpi terkadang bisa jadi sebuah petunjuk dr Tuhan yah… 🙂

    Like

    1. Wahh, let’s say you’re just lucky krn mimpi baiknya sdh jadi pertanda. Kalo aku, dari serentetan mimpi-mimpi yg pernah muncul ttg seseorang, belum jg ada petunjuk tuh 🙂

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s