Disclaimer: Postingan ini bukanlah semacam artikel politik. Baiknya, keep reading deh, jangan diskip ya. Plissssss *melas*
Yang seangkatan sama gue, anak lama deh pokoknya, pasti masih inget banget jaman orde baru. Menurut Wikipedea, ini nih penjelasan mengenai Orde Baru.
Istilah Orde Baru dalam sejarah politik Indonesia dicetuskan oleh pemerintahan Soeharto dan merujuk kepada masa pemerintahan Soeharto (1966–1999). Istilah ini digunakan untuk membedakan dengan Orde Lama pemerintahan Soekarno. Setelah kejatuhan Soeharto, Orde Baru digantikan dengan Orde Reformasi (1999-sekarang).
Sedari lahir sampai tumbuh dan berkembang (ke samping) menjadi ABG labil, hidup gue di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pemerintahan beliau, kalau istilah Londo kerennya sekarang, rauwis-uwis. Selain Presiden yang enggak ganti-gati, kabinetnya pun sama terus.
Jadi dulu tuh, sekali punya RPUL ya awet. Kabinet enggak berubah sampai lima tahun ke depan. Dan gue, hapal di luar kepala! Tiap kenaikan kelas, gue ingat banget ada tes dari guru gue yaitu menyebutkan nama-nama Menteri. Yaelah, cemen badaaaaaai!
Lemme recall a several list of Kabinet jaman gue SD yang suka secara random ditanya guru gue ya.
Menteri Dalam Negeri: Rudini
Menteri Luar Negeri: Ali Alatas
Menteri Peneranan: Harmoko (Beliau yang paling setia banget nih sama Pak Harto)
Menteri Sekretaris Negara: Moerdiyono (Lately, ngetop banget dengan perselingkuhannya dengan Machica Moechtar- artis dangdut)
Menteri Olah Raga: Akbar Tanjung
Cuma inget segituan hehe 😀
Lalu apalagi hal yang paling diingat pada saat jaman Soeharto? Kata Bokap gue sih nilai tukar Dolar saat itu yang murah banget, sekitar Rp2,500.
:O
Ngaruhnya apa ya buat gue? Saat itu enggak main Dolar juga gitu kan gue. Oh, pokoknya serba murah lah intinya. Tingkat daya beli penduduk saat itu lebih tinggi. Hmmm..ya ya ya..sebagai bocah SD yang selalu memakai rok merah, yang gue ingat saat jaman orba dulu selain para anak cowok bandel yang hobi ngangkatin rok para cewek, duit jajan gue 500 perak aja udah kebeli ini itu. Bisa beli orang-orangan, stiker Sailormoon, main tarik benang-kalau-kosong-dapat-agar-agar-cair, beli arum manis, anak emas, coklat ayam jago…banyaaaak!
Selain harga barang yang mureeeee, yang kentara oke dari jaman Orba dulu juga keamanannya. Meski saat itu gue tetap merasa enggak aman dari bocah SD mesum yang demen banget naro serutan kaca di bawah rok! Genggeeeees tau enggak seeeeeh!
Saat itu, enggak pernah ada yang namanya TERORIS. Mana pernah ada mall yang tiba-tiba mendapat ancaman bom, hotel/gedung yang tiba-tiba ada bom bunuh diri, perang antar warga, tawuran, dan kondisi mencekam lainnya.
Enak kan ya jaman dulu? Kangen enggak sih ngerasain hidup yang tenteram dan aman lagi kayak dulu?
Kangen aja? Kangen banget? Atau Kangen rainbow? Halah.
Gue mah sebagai masyarakat biasa, yang enggak suka politik, yang cuma mikirin bisa makan dan beli sepatu baru aja siiih….punya opini sendiri. Awam banget tentunya.
Sapa yang bilang jaman sekarang, masa setelah orde baru semakin membaik? Kurs Dolar yang semakin melemah, ekonomi yang enggak merata, kondisi politik yang enggak stabil, teroris di mana-mana, dan banyak minus lainnya.
Di tambah lagi pemerintahan yang makin enggak becus, presiden cuma bisa prihatin dan bikin album nyanyi. Hffff.
KECEWA.
Kekecewaan terhadap kondisi saat ini memang membuat kita jadi tiba-tiba romantis mengingat masa lalu. Yang diingat cuma yang indah-indah saja. Yang serba murah lah, serba aman lah.
Sadar enggak sih, sedikit banyak kesulitan di masa kini ya akibat ulah masa Orba itu dulu. Serba murah karena subsidi yang gila-gilaan. Akibatnya, hutang negara ini harus ditanggung sampai entah berapa turunan lagi. Yang katanya dulu serba aman itu, itu kan karena tangan besi pemerintahan Pak Harto. Protes dikit dipenjara, ngelawan dikit dikarungin. Emangnya kucing dikarungin, terus dibuang. Kucing sih masih bisa balik ke majikannya.
Eniwei…
Namanya juga masa lalu, seenak apapun, seindah apapun, ya cukup diingat aja untuk belajar. Oke lah kangen sama kondisi dulu yang bagus-bagus (di jamannya) itu, tapi ya enggak juga kepingin balik lagi ke jaman itu. Keep on moving.
Kalau boleh meminjam istilahnya Barney di How I Met Your Mother:
Kamu tidak bisa memutuskan kembali ke masa lalu hanya karena telah terbiasa, apalagi jika kamu tau itu adalah sebuah kesalahan.
Did you get my message through above orde baru things? *angkat alis*
Melupakan masa lalu. Bersiap dengan masa depan. Dan melakukan yang terbaik setiap harinya. 🙂
LikeLike
Yup bener banget 🙂
LikeLike
Baru baca postingan lo yang ini Mi. Pantes aja si Dendi bilang, jadi si Mia tuh kangen mantan apa kangen Soeharto sih? *angkat2 alis*
LikeLike
Bukan itu poin-nya!!! Pada salah fokus ya semua. Hufffff.
LikeLike