On Diet

Resolusi setiap tahun  yang selalu jadi jadi multi years program karena enggak pernah tercapai: diet.

And finally, this year I decided to do it. On diet.

Sebenarnya sudah sejak tahun lalu gue punya program diet. Bedanya kalau tahun lalu diet plan gue adalah: make all of my friends a mug cake. The fatter they get, the thinner I look (baca link ini). MUAAHAHAHAHA.

Tapi sayangnya malah berujung dengan gue yang semakin membulat karena harus menghabiskan sisa remahan roti di dalam mug. Hiks.

Tahun ini, iya, now or never! Gue kembali menjalankan program diet sebenar-benarnya. Serius. Like..seriously..beneran diet. Gue sampai perlu menekankannya berkali-kali supaya kalian pada percaya. Really, I know I am sucks at two things: dieting and dating. Dieting is way like dating. You have to be honest, be faithful, and be committed. Mungkin kalau gue bisa berhasil diet, maka acara nge-date gue pun bisa sukses dan berujung ke happy ending (asik).

Programnya tentu saja tidak lagi bergantung pada orang lain dengan mengharapkan mereka yang jadi gendut. Kualat. Kali ini, gue harus mengandalkan diri sendiri dan sengsara menghindari makanan yang gue suka banget plus rela disiksa sama personal trainer (PT). Semua itu demi…demi mewujudkan impian punya berat badan ideal seperti yang pernah gue rasakan 3 tahun lalu.

Maka langkah pertama yang gue lakukan adalah mengorek foto lama, terus gue print besar-besar dan gue tempel di setiap sisi yang mudah gue lihat supaya bisa jadi motivasi. Meja kantor, kamar, dapur, toilet, dan mobil Pak Hajee. Fyi, gue kalau pulang kerja suka nebeng mobil teman kantor gue yang sapaan akrabnya adalah Pak Hajee. Tapi niat memasang foto gue di mobil Pak Haji terpaksa gue urungkan karena nanti yang kurus malah Pak Hajee karena enggak napsu makan lihat foto gue *emoticon ketawa nangis di what’sapp*

FullSizeRender

OMG gue pernah kurus!!!

Ini foto terkurus gue sepanjang masa. Ihhhh sabi juga ya gue. Keren mak! Kok gue bego banget ya dulu dengan bodi kayak gitu tapi susah move on @$#%$^%&*:(

Oh well..it was 20-something kilograms ago and damn kemana saja gue tiga tahun ini sampe bisa bengkak kayak sekarang. Kemana aja??? Ya ke tempat makan, dul. Yup, 3 tahun ini gue selalu ngunyah dari satu tempat makan ke tempat makan lain bersama gank di kantor gue yang punya nama ‘KOK MASIH LAPAR SIH?’ (kebayang kan personelnya emang orang-orang yang lapar all the time dan selalu mengais makanan), ditambah gue juga sudah gantung sepatu dari fitness center. Hidup gue terasa tanpa beban gitu lho, enjoy life banged pakai D! I live. I travel. And I eat. Taileh. Gak ada lagi pusing mikirin hati yang pernah tersayat-sayat karena gagal bercinta atau stress kerjaan yang enggak ada habisnya. Semuanya gue nikmatin dengan ringan. Gue enggak sadar, ternyata ringan ya karena bebannya sudah ketransfer dalam bentuk timbunan daging dan gumpalan lemak yang bersimbiosis parasistisme di badan gue selama bertahun-tahun.

Langkah berikutnya adalah set timing. New year, January 1 2016 was a perfect time to say…”diet starts tomorrow” hehe. Jadi tanggal 1 itu baru diawali dengan tekad saja dulu, gak usah muluk-muluk langsung diet. Alasan!

Tepat di awal tahun itu, gue makan indomie terakhir dan belum makan lagi sampe tulisan ini dibuat. And you know what? Gue kangen makan indomie gilaaaaak! Aslik ini cobaan terberat gue setelah putus cinta. Halah. Tapi beneran, belum pernah selama ini gue puasa makan mie terenak sedunia seng enggak ada lawan.

Hari berikutnya adalah hari tergalau gue yang penuh godaan untuk ‘diet nanti-nanti saja’. But the best time for a new beginning is now. Iya sekarang, tekad gue. Alhamdulillah gue mulai juga diet di hari kedua awal tahun ini. Ya meski masih dengan cara mengurangi makan saja siy. Gue pun sadar di usia yang enggak lagi ranum (pardon my bahasa :p), metabolisme tubuh gue tentunya sudah enggak semaksimal dulu. Input yang masuk ke badan sama yang dibakar bisa 10:1. Untuk itu gue harus olahraga. Gue juga sadar gue itu orangnya malas dan sulit memotivasi diri sendiri, makanya gue butuh suami (maaf curhat)..ehm..maksudnya PT yang bisa bantu gue untuk disiplin. Akhirnya, per tanggal 6 Januari 2016 jadwal penyiksaan demi bodi bohai pun dimulai.

And now, I’ve been on a diet for two months and all I have lost is….JENG JENG…

5 kilogram!!! Not bad huh?

“Masa? Rusak kali tuh timbangan, kok enggak keliatan?” salah satu komen nyinyir dari teman gue di kantor pingin bikin nyumpel mulutnya pake kaos kaki.

Yah nasib jadi orang gendut banget, 5 kilo itu banyak , men, sama dengan beras 1 karung kecil. Orang lain mungkin belum bisa lihat banget perubahannya tapi gue yang bisa merasakannya, kalau celana yang sudah gue lipat di tumpukan bawah lemari sekarang sudah muat lagi. Baju yang sudah terasa bikin sesak, jadi sedikit longgar. Kini, timbangan enggak lagi jadi momok menakutkan dalam hidup gue. Lol.

Tapi jujur gue agak enggak sabar, lama ya boook sebulan cuma 2 kilo. Padahal kalau bisa seminggu 1 kilo asik banget tuh. I wish. But then I realize, nothing good ever come easy. Kalau mau instan, sedot lemak saja. Atau makan hati kayak gue dulu yang bisa kurus. Tsurhat lagi.

Oya, diet gue tanpa ada sedikit bantuan obat pelangsing. Makanya proses turun berat badan gue cukup lama, selama proses move on gue.

Diet yang gue jalani bukan yang extreme diet mayo (big no!) or low salt or apa saja sih nama-nama diet? banyak kan. Karena gue masih doyan makan dan enjoy life, gue memilih untuk diet dengan cara food combining saja.

Mumpung masih semangat, di tulisan perdana di tahun 2016 ini gue mau bagi-bagi tips diet yang sudah berhasil gue jalani. Semoga istiqomah ya, jeung. *elus-elus perut*

  1. First think in the morning

Your first thought in the morning is your special one? Basi! Pikirin tuh lemak. Bagaimana cara putus hubungan sama lemak sampai tuntas tas tas tas. Untuk itu, usahakan ada cairan pertama yang masuk ke dalam tubuh ketika bangun. Bukan iler!! Iyuhh. Jangan disedot ya air liur sisa semalemnya. Jorok tau.

Yang paling bagus untuk menghancurkan lemak di pagi hari adalah jeruk nipis atau perasan lemon dicampur ke dalam satu gelas air hangat. Jeruknya sendiri cukup sebanyak 1 sdm. Ingat ya, jeruk nipis atau lemonnya pakai buah beneran, jangan sabun pencuci piring, fungsinya sama sih untuk menghilangkan lemak. Terlalu malas untuk melalukan pekerjaan pemerasan (hmm sounds weird) di pagi hari? Gue siasati dengan memeras dua buah lemon setiap hari minggu malam dan ditaruh dalam botol kemudian simpan dalam kulkas. Jadi tiap pagi tinggal tuang dari botol ke dalam air hangat. Haduk dan glek. Cukup untuk persediaan satu minggu.

  1. A good day starts with…

You? Sori dori mori. Basi juga! Sarapan dong. Sarapan itu penting. Kita butuh energi untuk seharian menjalani hidup tanpa ada seseorang yang mengisi hati kita @##$%$^%&^&

Dalam food combining, sarapannya hanya buah atau jus kalau malas ngunyah. Tapi disarankan jangan makan buah-buah yang extreme seperti durian di pagi hari. Yakelues. Jeruk dan pepaya bagus banget dikonsumsi untuk orang diet karena sekalian bikin detox. Buah yang bagus lainnya kayak apel atau pir. Kalau masih kelaparan, tampol pakai pisang saja.

Sarapan dengan buah tidak disarankan untuk para lelaki sih, terutama yang piktor atau otak mesum. Nanti jadi pembenaran untuk nyari buah dada pagi-pagi. *tabokin*

  1. Eat better not less.

Lunch break adalah waktu yang pastinya ditunggu-tunggu, apalagi sama orang yang lagi diet. Karena di waktu siang ini, dibebaskan makan apa saja tapi ya sewajarnya. Boleh makan apa saja asal benar combining-nya. Jangan pernah meng-combine karbohidrat dengan protein. Jadi jangan pernah makan indomie pakai telur, apalagi pakai nasi juga. Nah, makan indomie doang saja ya kalau gitu? Zzzzzz sama aja bohong maliiiih. Jadi yang benar itu, misal makan ikan/ayam/daging ya jangan pakai nasi. Sulit sih. Berat! Apalagi kalau ada sambal terasi. Malah bisa nambah dua piring nasinya. Gatot! Ganti nasi dengan sayuran, kayak brokoli dan labusiem rebus. Anggap saja itu adalah nasi yang lagi marah dan berubah jadi hijau kayak HULK. Semua hanya masalah persepsi saja kok.

Kalau mau makan nasi, combine dengan sayuran dan tempe/tahu saja. So, kalau ngidam banget makan nasi padang…pastikan cuma pesan nasi dan sayur nangka plus daun singkongnya. Bumbu rendang colong-colong dikit tak mengapa. Hihi.

Untuk dinner, boleh aja kalau susah meng-skip kebiasaan makan malam. Apalagi, never go to bed and feel hungry. Tapi usahakan makan maksimal jam tujuh malam dan dengan aturan yang sama kayak makan siang. Kalau siang sudah makan nasi, malam ya lauk saja tanpa nasi. Kalau siang lauk saja, malam boleh lah pakai nasi tiga sendok. Sendok makan ya, bukan sendok nasi.

  1. Snacks Idea

Di sela-sela jam breakfast dan lunch…atau yang bahasa kerennya adalah brunch, usahakan juga makan hanya buah atau minum jus. Begitu juga dengan kudapan di sore hari. Yah karena sudah sore, boleh dong makan buahnya buah duren. Apalagi kalau sudah dalam bentuk martabak duren keju. Duh. Emang suka bikin khilaf tuh martabak. Apalagi kalau di kantor gue sore-sore sebelum jam pulang kerja rekan-rekan sejawat pada ngumpul sambil ngemil martabak duren keju. Masa gue cuma menatap hampa? Yaudah colek durennya sedikit saja. Alhamdulillah kalau kejunya ikut kebawa dan kemakan. Hehe.

  1. Keep calm and stay healthy

Yang terpenting pada saat makan itu tenang, enggak grasak-grusuk lalu makannya cepat habis. Tidak disarankan juga makan sambil kayang atau salto. Intinya, nikmatin saja makanannya dan jangan dibawa beban. Ingat, tujuan utama adalah badan yang sehat, turun berat badan tetap nomor satu.

Tambahan tips, coba makannya enggak pakai sendok tapi cuma garpu. Secara psikologis dapat membantu kita enggak napsu makan karena enggak bisa makan sebanyak dengan menggunakan sendok. Tapi mungkin enggak berlaku kalau makanannya mie. Malah enakan sama garpu apalagi sumpit. Kalau sudah pakai garpu tap napsu makan masih besar juga, coba pakai garpu untuk ngeruk tanah deh.

Nah, gimana? Mau coba diet food combining ala gue? Kalau ada tips diet seru dan mudah lainnya boleh lho kalau mau ikutan share.

Satu hal, tiap kali merasa mau menyerah untuk diet..selalu ingat ini:

Losing weight is hard, being overweight is also hard. Choose your hard.

 

Selamat diet.